Hi MWNers!

Tahukah kamu? Bahwa penggunaan SEO (Search Engine Optimization) penting sekali untuk setiap situs website, khususnya untuk situs toko online. Canonical URL menunjukan peran yang sangat penting untuk memastikan bahwa situs website para klien kamu tidak dihukum oleh mesin telusur Google dan tentunya penggunaan SEO nya sangatlah kuat.

Canonical URL bekerja untuk memastikan bahwa mesin telusur Google tidak akan merasa bingung ketika URL yang berbeda mengarah ke konten atau halaman website yang sama. Selain itu, canonical URL juga dapat membantu menginformasikan URL mana yang memiliki konten yang identik atau memiliki kesamaan yang sangat mirip.

Nah sekarang kamu sudah sedikit memahami tentang canonical URL bukan? Namun apa sih sebenarnya canonical URL itu dan apa saja fungsinya? Simak pembahasan lengkapnya dibawah ini ya. 

Apa itu Canonical URL

Canonical URL merujuk ke sebuah elemen tautan HTML, dengan menggunakan atribut rel = “canonical” (dikenal juga sebagai canonical tag). Canonical URL ini sering ditemukan di elemen <head> di halaman website klien kamu. 

Tag ini yang akan memastikan ke mesin pencari URL pilihan mereka. Itu berarti, canonical URL akan memberitahu Google dan mesin telusur lainnya untuk merayapi situs website dan URL apa saja yang akan mengindeks konten halaman tersebut. Hal ini penting dilakukan, karena URL dapat memiliki variasi yang berbeda-beda berdasarkan berbagai faktor, tetapi tetap menyajikan konten yang sama atau serupa. 

Lihat contoh perbedaan URL berikut ini:

masterweb.com

www.masterweb.com

https://m.masterweb.com

https://amp.masterweb.com

https://masterweb.com?ref=facebook

Setiap URL merujuk ke halaman konten beranda (homepage) yang sama untuk situs website Masterweb, namun URL tiap situs website berbeda-beda. Hal ini tentunya yang dapat menjadi salah satu masalah besar bagi mesin telusur Google, karena mesin telusur Google tidak selalu mengetahui halaman mana yang seharusnya menjadi sumber kebenaran, dan mungkin hanya memilih canonical URL secara algoritma untuk kamu.

Baca Juga : Penyebab Artikel Tidak Tampil di Google

Dengan kata lain, jika kamu memiliki halaman situs website yang dapat diakses dengan beberapa URL atau halaman berbeda dengan konten yang serupa (entah itu versi seluler maupun versi desktop), kamu harus memberitahu mesin telusur Google URL manakah yang termasuk URL resmi (canonical) untuk halaman tersebut.

Alasan Pentingnya Canonical URL

Penggunaan canonical URL sangatlah penting dilakukan oleh para pemilik situs website. Kenapa canonical URL begitu penting? Berikut ini adalah alasannya:

Dapat Menentukan URL

Canonical URL dapat membantu menentukan URL mana yang kamu inginkan agar dilihat orang dalam hasil pencarian mesin telusur Google. Kamu mungkin lebih menyukai orang atau pengunjung situs website kamu membuka halaman produk Masterweb melalui:

https://www.masterweb.com/hosting-bisnis/

Daripada melalui:

https://masterweb.com/hosting-bisnis/hosting?aabb=AUHA

Nah dengan menggunakan canonical URL, dapat membantu kamu menjaga segalanya tetap aman dan mudah.

Mempermudah Pelacakan

Canonical URL dapat mempermudah metrik pelacakan untuk satu produk / topik. Saat terdapat banyak URL, tentunya akan lebih sulit untuk mendapatkan metrik yang tergabung di bagian konten tertentu. Canonical URL membantu menjaga semuanya tetap sederhana dan teratur, terutama dalam hal melaporkan kinerja ke klien bisnis kamu.

Menggabungkan Sinyal Link

Canonical URL dapat menggabungkan sinyal link untuk halaman situs website yang serupa atau duplikat dan dapat mengelola konten yang bersekutu. Canonical URL dapat membantu mesin telusur Google untuk menggabungkan informasi yang dimilikinya untuk tiap masing-masing URL (seperti tautan ke luar) menjadi satu URL resmi. 

Selain itu, jika kamu berencana membuat konten untuk publikasi di situs website lain, canonical URL bisa membantu menguatkan peringkat halaman ke URL pilihan kamu. Dengan kata lain, konten serupa atau duplikat di seluruh situs website tidak harus bersaing untuk mendapatkan trafik / peringkat di mesin telusur Google.

Praktik Terbaik Untuk Kanonikalisasi

Ada lima poin penting yang harus kamu pertimbangkan dan perlu kamu perhatikan saat melakukan canonical URL. Lima poin tersebut adalah sebagai berikut:

Menggunakan URL Mutlak

John Mueller seorang Senior Webmaster Trends Analyst dari Google menyarankan untuk tidak menggunakan jalur relatif dengan elemen tautan rel = “canonical”. Namun kamu harus menggunakan struktur berikut ini:

Apa itu Canonical URL

Dari pada:

Apa itu Canonical URL

Menggunakan URL Huruf Kecil

Karena mesin pencari Google memperlakukan URL huruf besar dan kecil sebagai URL yang berbeda, oleh sebab itu kamu harus memastikan untuk memaksa URL huruf kecil di server dan kemudian menggunakannya dalam canonical tag.

Menggunakan Versi Domain Yang Benar (HTTPS vs HTTP)

Jika situs website kamu sudah menggunakan SSL, kamu harus memastikan untuk tidak mendeklarasikan URL non-SSL (yaitu HTTP) dalam canonical tag. Alasannya adalah karena hal itu dapat membingungkan dan menyebabkan situasi yang tidak terduga. 

Oleh karena itu, jika situs website kamu berada di domain yang aman, kamu harus memastikan bahwa situs website kamu menggunakan versi URL seperti contoh dibawah ini:

Apa itu Canonical URL

Dari pada:

Apa itu Canonical URL

Menggunakan Canonical Tag Dari Referensi Sendiri

Meskipun canonical tag dari referensi sendiri tidak begitu diwajibkan, namun penggunaannya tetap disarankan seperti yang diperlihatkan oleh John Mueller. Mereka berfungsi sebagai canonical tag pada halaman yang mengarah ke halaman itu sendiri. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:

Jika URL nya adalah:

Apa itu Canonical URL

Jadi, Canonical URL dari referensi sendiri seperti dibawah ini:

Apa itu Canonical URL

Saat ini, hampir semua CMS (seperti WordPress, PrestaShop, Joomla, Wix, dan lain sebagainya) menambahkan URL referensi mandiri secara otomatis.

Hanya Menggunakan Satu Canonical Tag Per Halaman

Jika halaman memiliki canonical tag yang berbeda, mesin telusur Google otomatis akan langsung mengabaikannya.

Cara Menerapkan Canonical Tag

Terdapat lima cara yang bisa digunakan untuk menentukan Canonical URL, yang dikenal sebagai sebuah sinyal kanonikalisasi.

Tag HTML rel = “canonical”

Ini adalah cara paling jelas dan sederhana untuk menentukan URL yang kanonis. Cukup tambahkan ke bagian <head> dari halaman yang sudah dipilih.

Judul HTTP

Pada dokumen tertentu seperti file PDF, tidak ada cara untuk mengatur canonical tag di header halaman karena pada dasarnya mereka tidak memiliki bagian <head>. Dalam kasus seperti ini, kamu harus menggunakan header HTTP untuk menempatkan sebuah kanonis.

Peta Situs

Halaman non-kanonik tidak boleh dicantumkan di peta situs, karena mesin telusur Google akan menganggap halaman yang disertakan dalam peta situs sebagai kanonis yang disarankan.

Pengalihan 301 (Redirect 301)

Menggunakan pengalihan 301 adalah cara yang paling bagus untuk mengalihkan lalu lintas (traffic) dari URL dengan konten duplikat atau serupa ke URL yang kanonis.

Tautan Internal

Cara kamu menautkan antar halaman di situs website kamu adalah sebuah tanda kanonikalisasi. Semakin konsisten sinyal kanonikalisasi ini, semakin mudah bagi mesin telusur Google untuk memutuskan canonical URL mana yang lebih ideal.

Menghindari Kesalahan Kanonikalisasi

Karena dalam mengkanonikalisasikan sebuah URL harus dengan ketelitian, maka sebisa mungkin agar kamu menghindari kesalahan berikut ini:

  1. Blokir URL yang dikanonikalisasi dengan robots.txt

Memblokir URL di robots.txt hanya akan mencegah Google merayapi dan kamu tidak akan melihat tag kanonik apa pun di URL itu. Hal ini dapat mencegah transfer tautan dari URL non-kanonik ke URL kanonis.

  1. Konfigurasi URL yang dikanonikalisasi sebagai ‘noindex’

Jangan pernah mencampurkan ‘noindex’ dengan rel = “canonical”, karena ini adalah urutan yang bertentangan. Jika kamu tidak ingin mengindeks tetapi hanya sekedar ingin mengkanonikalisasi URL, yang ideal kamu lakukan adalah menggunakan pengalihan 301.

  1. Atur Kode Status HTTP 4XX untuk URL yang Dikanonikalisasi

Penerapan ini memiliki hasil yang sama seperti bagian sebelumnya. Mesin pencari Google tidak akan melihat label kanonik dan akan mentransfer link ke versi yang kanonik.

  1. Kanonikalisasi Semua Halaman ke Halaman Utama

Halaman yang diberi sub-halaman tidak boleh dikanonikalisasi ke halaman pertama, tetapi harus dikanonikalisasikan secara mandiri dan harus digunakan di semua halaman. Selain itu, kamu juga harus menggunakan tag rel = prev / next agar mendapatkan nilai tambah.

  1. Tidak Menggunakan Label Kanonik Dengan Hreflang

Tag hreflang digunakan untuk menentukan bahasa dan area target halaman situs website. Oleh karena itu, kamu harus menggunakan halaman kanonis dalam bahasa yang sama atau bahasa pengganti terbaik jika tidak ada halaman kanonis untuk bahasa yang sama.

  1. Memiliki Banyak Tag rel = canonical

Jika kamu memiliki beberapa tag rel = canonical di URL, mesin telusur Google pastinya akan langsung mengabaikannya, karena mereka digabungkan ke dalam sistem pada titik yang berbeda. Ini juga dapat terjadi dengan kanonikal yang ditambahkan dengan JavaScript.

Jika kamu tidak memiliki canonical URL tertentu dalam respons HTML, lalu menambahkan tag rel = canonical dengan JavaScript, ini harus diterapkan saat browser merender halaman.

Namun, jika kamu memiliki kanonis yang ditentukan dalam HTML dan kamu menukar versi yang disukai dengan JavaScript, hasilnya adalah kamu akan mengirimkan sinyal yang membingungkan ke mesin telusur Google.

  1. Rel = canonical di Luar Tag <head>

Tag rel = canonical seharusnya hanya muncul di <head> dokumen. Jika tidak ,maka akan diabaikan dan bahkan dapat menyebabkan kesalahan yang lebih kompleks pada URL.

Kesimpulan

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui sebelumnya, Canonical URL tidak begitu rumit untuk dipahami setelah membaca artikel ini, bukan? Perlu diingat juga bahwa Canonical URL ini bukan sebuah petunjuk tetapi sinyal untuk mesin pencari Google. Lagi pula, mesin telusur Google mungkin memilih kanonis yang berbeda dari yang sudah kamu tetapkan sebelumnya. Sekarang kamu sudah tahu segalanya tentang apa itu Canonical URL.

Bagi kamu yang saat ini sedang membutuhkan layanan website builder terbaik, kamu bisa menggunakan layanan web1menit dari Masterweb. Dengan web1menit, kamu bisa membuat situs website profesional yang kamu idamkan hanya dalam hitungan menit saja. 

Tidak hanya itu, jika kamu ingin mencoba website builder gratis, Masterweb memberikan free trial selama 14 hari. Jadi kamu bisa mencoba dan mengulik lebih dalam tentang cara menggunakan web1menit. 

Sekian. Semoga artikel ini bermanfaat ya!