Artikel ini menerangkan metode failover DNS. Dengan cara ini, sebuah server yang mati/tidak dapat diakses dapat digantikan oleh server backup dalam hitungan beberapa detik hingga 1 menit.
Dalam artikel ini, www.example.com ingin dibuat menggunakan sistem failover DNS dengan dua server masing-masing server1.com (alamat IP 1.1.1.1) dan server2.com (alamat IP 2.2.2.2).
Pertama, di nameserver example.com, set agar www.example.com menggunakan 2 NS yaitu server1 dan server2.
; zona EXAMPLE.COM WWW 60 IN NS server1.com. WWW 60 IN NS server2.com.
Sehingga, dalam kondisi normal (server1 dan server2 hidup) kedua NS ini akan dipakai secara bergantian oleh klien.
Kedua, di server1 jalankanlah name server dengan isi zona www.example.com sbb:
; zona WWW.EXAMPLE.COM IN NS server1.com. IN NS server2.com. IN A 1.1.1.1
Demikian juga di server2 dijalankan name server dengan isi zona www.example.com:
; zona WWW.EXAMPLE.COM IN NS server1.com. IN NS server2.com. IN A 2.2.2.2
Dalam kondisi server1 mati, maka secara otomatis dalam waktu maksimal 1 menit (TTL 60 detik, lihat zona example.com di atas), klien akan kembali bertanya ke name server. Karena bertanya ke NS server1 tidak ada jawaban (server sedang mati), maka klien akan mencoba NS server2 dan memperoleh A record www.example.com adalah 2.2.2.2.
Sebaliknya jika server2 yang mati, NS server2 tidak ada jawaban sehingga klien akan mencoba NS server1 dan memperoleh A record www.example.com adalah 1.1.1.1.
Catatan:
- Untuk mekanisme sinkronisasi konten antara kedua server dapat dilakukan dengan cara lain (mis: rsync, replikasi, dsb)
- Skema ini bisa diperluas dengan menggunakan lebih dari 2 server.
- Jika server1 di luar negeri dan server2 di dalam negeri, maka pelanggan dalam negeri akan cenderung lebih banyak ke server2 dan sebaliknya dikarenakan respon DNS dari server1 akan lebih sering timeout (bergantung pada kecepatan koneksi pelanggan). Sehingga ini memberikan efek yang diinginkan yaitu pelanggan dalam negeri akan lebih banyak mengakses server dalam negeri dan sebaliknya.