Search Engine Optimization (SEO) atau optimasi mesin pencari adalah proses yang sangat penting bagi sebuah website agar bisa mendatangkan trafik organik dari mesin pencari. Hanya saja, sadar atau tidak, banyak pemilik website ataupun penulis artikel SEO melakukan praktik keyword stuffing yang justru berdampak buruk pada SEO.

Google sendiri, sebagai mesin pencari yang paling banyak digunakan, melarang dengan jelas upaya penggunaan kata kunci yang tidak relevan dan diulang-ulang secara berlebihan. Pelanggaran atas larangan tersebut bisa menyebabkan hal buruk terjadi pada website Anda.

Lalu, apa itu keyword stuffing dan bahaya untuk SEO? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Keyword Stuffing?

Keyword stuffing, pada masanya, pernah dianggap sebagai cara cepat untuk meningkatkan ranking artikel sebuah website di hasil pencarian mesin pencari (SERP).

Keyword stuffing adalah praktik memasukkan kata kunci sebanyak-banyaknya pada sebuah konten agar mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari, namun sayangnya praktek ini digolongkan sebagai sebuah teknik spam yang berdampak buruk pada sebuah website.

Mengutip dari sebuah laman di Google Search Central, beberapa contoh dari keyword stuffing adalah sebagai berikut:

  • Daftar nomor telepon tanpa nilai tambah substansial
  • Blok teks yang memuat daftar kota dan negara bagian yang dicoba untuk diranking sebuah website
  • Pengulangan kata atau frasa yang sama dengan sering sehingga tidak natural

Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh paragraf tentang praktek keyword stuffing dengan kata kunci “Jasa SEO”.

Jika Anda butuh jasa SEO, memilih jasa SEO yang baik bukanlah perkara yang mudah. Tapi tenang saja, kami menawarkan jasa SEO terbaik di Indonesia. Klien jasa SEO kami sudah tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Jasa SEO kami juga sangat terjangkau dan bergaransi, tidak seperti penyedia jasa SEO lainnya…

Dari contoh di atas, kata kunci “jasa SEO” digunakan dengan sangat berlebihan dalam sebuah teks singkat. Padahal cukup 1-2 kata kunci saja pada teks sepanjang itu. Jika Anda penasaran dengan bagaimana paragraf yang terhindar dari praktek keyword stuffing, berikut paragraf yang lebih baik.

Mencari jasa SEO terbaik dan berkualitas memang bukanlah perkara yang mudah, tapi kami bisa menghadirkannya untuk Anda. Klien kami sudah tersebar di seluruh Indonesia hingga ke luar negeri. Layanan kami juga sangat terjangkau dan bergaransi, menjadikan kami berbeda dengan penyedia jasa SEO lainnya.

Nah, kira-kira jika Anda ditanya mana yang lebih nyaman membaca paragraf pertama atau kedua, apa jawaban Anda?

Bahaya Keyword Stuffing Untuk SEO

Setelah membaca penjelasan di atas tadi, rasanya kita sudah bisa menyimpulkan apa bahaya dari keyword stuffing itu, bukan? Namun kami akan coba tuliskan kembali tentang bahaya teknik mengelabui mesin pencari satu ini.

Pertama, keyword stuffing berdampak  buruk pada SEO sebuah website. Hal ini dikarenakan mesin pencari menganggap konten dengan kata kunci yang berlebihan sebagai sebuah spam. Jangankan bisa mendapatkan ranking yang baik di hasil pencarian, konten bisa sulit terindeks atau bahkan berujung pada deindeks website atau domain. Hal itu tentu merusak skor SEO dari website tersebut.

Kedua, praktik keyword stuffing juga menurunkan kualitas dari konten tersebut. Hal ini dikarenakan konten dibuat dengan tujuan mengelabui robot perayap mesin pencari sehingga bahasanya sulit dipahami alias tidak human-friendly.

Ketiga, user experience yang buruk akan menyebabkan pengguna enggan untuk membaca konten Anda sehingga meningkatkan rasio pantulan (bounce rate). Bounce rate yang tinggi berdampak buruk pada performa website dan menjadi indikasi bahwa suatu website mulai ditinggalkan oleh penggunanya.

Setiap waktu, mesin pencari memperbaiki algoritma dan kecerdasan dari robot perayap mereka. SEO kekinian mengedepankan user experience dalam pembuatan konten. Artinya, praktik keyword stuffing bukan lagi metode yang layak untuk dilakukan.

Cara Menghindari Keyword Stuffing

Praktek keyword stuffing jelas merugikan website dalam jangka panjang sehingga patut untuk dihindari. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan dalam menghindari taktik yang merugikan tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:

Tulis Artikel yang Cukup Panjang

Menulis artikel yang cukup panjang akan membantu Anda terhindar dari metode keyword stuffing. Selain itu, artikel yang panjang akan memberikan informasi yang mendalam sehingga lebih disukai oleh mesin pencari. Usahakan artikel Anda memiliki panjang minimal 300 kata.

Perhatikan Keyword Density

Keyword density atau kepadatan kata kunci adalah rasio berapa banyak kata kunci disebut di dalam konten dibanding total kata. Umumnya, keyword density yang baik berada di rentang 1-2%. Sementara itu menurut Yoast, salah satu plugin SEO, kepadatan kata kunci yang baik berada di rentang 0,5-3%.

Sebar Keyword dengan Merata

Anda juga bisa menghindari praktek keyword stuffing dengan cara menyebar kata kunci dengan merata di dalam konten. Sebagai contoh 1 kata kunci di paragraf awal, 1 di sub judul, 1 di paragraf akhir dan sisanya disebar merata dengan tetap memperhatikan kepadatan kata kunci tersebut.

Gunakan Variasi atau Turunan Keyword

Agar tidak terjadi pengulangan kata kunci, Anda bisa menggunakan variasi dari kata kunci yang Anda target. Sebagai contoh Anda ingin menarget “prospek kerja sistem informasi”, variasinya adalah “peluang kerja sistem informasi”. Selain itu, bisa juga digunakan LSI (Latent Semantics Indexing) keyword untuk memperkaya konten Anda.

Kesimpulan

Praktik keyword stuffing bisa terjadi pada sebuah website baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Mengetahui apa itu keyword stuffing dan bahayanya terhadap SEO akan membantu Anda untuk mengoptimasi website dengan cara-cara yang baik.

Nah jika Anda ingin melakukan praktik langsung terkait SEO, tentu Anda harus mempunyai website dulu pastinya. Oleh karena itu silahkan gunakan Hosting SSD 12GB untuk membuat website Anda, hanya Rp 13.900/Bln hemat 79%.